Tentang DKV

DKV FSR – ISI Yogyakarta memang BEDA!

Salah satu faktor yang membedakan DKV ISI Yogyakarta dengan DKV yang lain adalah faktor historis dan faktor lingkungan.

Secara historis DKV ISI Yogyakarta lahir dari garda pendidikan seni rupa yang tertua di Indonesia, yaitu ASRI Yogyakarta, dan dibidani oleh para seniman, diantaranya DR. HC. RM. Saptohoedojo dan RJ Katamsi, sang perintis berdirinya ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia).

Lingkungan internal kampus yang terdiri dari jurusan seni murni yang telah banyak melahirkan seniman besar, cukup besar pengaruhnya terhadap atmosfer akademik di Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta, ditambah lingkungan eksternal kota Yogyakarta sebagai kota budaya yang sibuk dengan event-event keseniannya, membuat atmosfer akademik di DKV ISI Yogyakarta terbawa denyut lingkungannya, aroma kesenimanan cenderung lebih menonjol, baik dalam perilaku, bersikap dan berkarya.

Cerdas Konsepnya, Hebat Manualnya, Handal Teknologinya

Sampai saat ini DKV ISI tetap mempertahankan nilai-nilai kesenirupaannya, yaitu kemampuan olah visual dan kepekaan estetis merupakan hal yang harus dikuasai oleh mahasiswa, tentu tidak mengabaikan nilai-nilai kemampuan olah pikir/intelektualitasnya.

Munculnya teknologi komputer dipandang sebagai tools, bukan sebagai segala-galanya.